Tanah (http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah) :
bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah menjadi wahana jelajah akar menyediakan air, udara dan unsur hara
(https://rioardi.wordpress.com/2009/03/03/unsur-hara-dalam-tanah-makro-dan-mikro/) yang dibutuhkan tumbuhan. Tanah merupakan rumah bagi jutaan mikroorganisme (http://massofa.wordpress.com/2008/10/14/mikroorganisme-dan-mikrobiota/)
yang melakukan berbagai aktivitas biokimia,
seperti pengikatan nitrogen dari udara sampai pelapukan bahan organik,
juga merupakan tempat bagi mikro dan mesofauna – termasuk cacing tanah, semut
dan rayap yang memakan akar tanaman, organisme lain dan bahan organik. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan
tumbuh.
Tanah
mampu menumbuhkan tanaman, yang memiliki sifat sebagai akibat dari pengaruh
iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief
tertentu selama jangka waktu tertentu pula.
Syarat
utama terbentuknya tanah ada dua yaitu :
A.
Tersedianya bahan asal
B.
Adanya faktor yang mempengaruhi bahan asal
Bahan
awal tanah dalam istilah ilmu tanah dinamakan bahan induk. Bahan induk ada yang
berwujud batuan, mineral-mineral dan zat organik. Adanya kaitan antara zone
iklim dan zone jenis tanah. Pada permukaan yang paling berpengaruh adalah bahan induk, makin lama tanah
berkembang ikllim makin besar pengaruhnya dan makin bersifat dominasi terhadap
faktor lainnya.
Tanah
jenisnya berbeda-beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Tidak secara acak tetapi
secara sistematis;
·
tanah
di daerah tundra berbeda dengan tanah tropika,
·
tanah
di daerah yang terjal berbeda dengan tanah dataran, dan
·
tanah
bervariasi dalam jarak yang pendek. Jika kita berjalan dari puncak bukit
menuju ke lembah,
kita
akan menjumpai tanah dengan bentuk dan sifat yang berbeda demikian juga
kemampuannya untuk digunakan misalnya;
·
sebagai
lahan budidaya tanaman
·
untuk
membangun jalan dan rumah.
Keragaman ini mencerminkan
posisi yang unik bagi tanah dibandingkan dengan komponen Planet Bumi lainnya –
tanah adalah penghubung antara atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer.
PROSES TERBENTUKNYA TANAH
Batuan memerlukan waktu
jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan
dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor.
- Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika.
Misalkan
: Pemanasan matahari pada siang hari dan
pendinginan pada malam hari.
Saat
suhu tinggi atau panas, batu akan mengembang. Sementara itu, saat suhu rendah
atau dingin, batu akan menyusut kembali. Perubahan ini terjadi silih berganti
antara siang dan malam. Adanya perubahan suhu yang silih berganti ini,
lama-kelamaan dapat mengakibatkan batuan tersebut pecah.
Batuan yang
sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air. Air
hujan dan air terjun yang mengenai batuan secara terus-menerus dapat mengakibatkan
batuan retak dan pecah. Batu karang yang berdiri kokoh di tepi laut juga dapat
mengalami pelapukan. Gelombang laut yang menghantam batu karang secara
terus-menerus mengakibatkan batuan tersebut terkikis sedikit demi sedikit. Satu
hal yang perlu diingat, proses pelapukan setiap batuan berbeda-beda. Ada batuan
yang cepat lapuk, tetapi ada juga yang lambat.
- Makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut yang disebut pelapukan biologi. Akar tumbuh – tumbuhan dapat memecah batu – batuan sehingga hancur.Pelapukan ini dapat disebabkan oleh tumbuhan atau lumut yang menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat dan lumut menempel di permukaan batuan. Tumbuhan merambat akan menimbulkan lubang-lubang pada batuan tempat akarnya melekat. Lubang-lubang ini lama-kelamaan bertambah besar dan banyak. Akhirnya, batuan tersebut akan hancur.
- Binatang – binatang kecil seperti cacing tanah, rayap dan sebagainya yang membuat lubang dan menghancurkan batuan.
- Batuan, iklim, jazad hidup, topografi dan waktu.
Adanya
berbagai berbedaan dari faktor-faktor tersebut, maka proses pelapukan dan
pembentukan tanah berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan jenis
tanah antara satu daerah dengan daerah lainnya. Pelapukan yang mengakibatkan
berubahnya bahan – bahan an-organik dan bahan organik menjadi butir – butir
tanah. Maka di dalam tanah mengandung bahan-bahan jazad hidup (organik) dan
bahan-bahan bukan jazad hidup (non organik) atau mineral (http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral).
Pemadatan dan tekanan pada sisa – sisa zat organik akan mempercepat
terbentuknya tanah.
0 komentar:
Posting Komentar